-->

Strategi apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah maraknya sikap golput di dalam proses demokrasi di Indonesia?

Strategi apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah maraknya sikap golput di dalam proses demokrasi di Indonesia tersebut?
Sikap golput masyarakat di Indonesia mayoritas disebabkan karena menurunnya kepercayaan terhadap kepemimpinan yang ada di Indonesia, hal ini disebabkan oleh perilaku oknum pemimpin yang masih mengerjakan hal-hal yang dilarang oleh hukum yang ada di Indonesia, misalnya perilaku Korupsi yang saat ini sepertinya menjadi trend dan rahasia umum bagi setiap pejabat.

Selain itu, Masyarakat mulai terlena dengan money politik atau membeli suara setiap adanya pesta demokrasi yang sepertinya sudah menyeluruh dari tingkat calon di daerah hingga nasional.

Akibatnya setiap ada pemilu maka akan dijadikan ajang mencari "rejeki" yang bisa diperoleh dari para calon peserta kontestan pemilu.

Rakyat seakan sudah tidak perduli lagi siapa figur yang akan dipilih, yang penting ada uang, maka akan ada tambahan suara, begitu yang terjadi di masyarakat.

Mengapa banyak masyarakat yang golput?

Menurut pengalaman kami sebagai pelaksana pemilu tingkat bawah (di desa), beberapa hal yang menyebabkan golput yaitu:

1. Kurangnya Sosialisasi secara langsung kepada warga

Selama ini sosialisasi langsung pemilu hanya dilakukan bagi petugas pemilu saja, tidak menyasar masyarakat secara langsung. Pemerintah menghimbau kepada masyarakat hanya melalui TV banner, spanduk, dan media sosial.

Sedangkan warga indonesia yang mayoritas petani tidak bisa menjangkau semua media promosi tersebut, apalagi para petani tulen yang ada di pelosok desa yang waktu pekerjaan taninya keluar pagi pulang malam atau seharian berada di sawah atau ladang.

Bahkan pengalaman di desa kami yang berada di pinggiran hutan, petani bahkan harus seharian di sawah atau ladang saat hampir musim panen tiba karena akan ada burung, monyet hingga babi hutan yang akan merusak tanaman para petani. ini tentu saja masalah besar, karena hasil pertanian bagi petani adalah penyambung hidup mereka.

Kesimpulannya perlu waktu khusus untuk mengumpulkan para warga minimal wakil dari tokoh-tokoh masyarakat hingga perwakilan petani untuk mengikuti sosialisasi pentingnya berpartisipasi dalam pemilu.

2. Warga tidak ingin berpartisipasi dalam pemilu

Ada banyak alasan bagi warga yang tidak ingin berpartisipasi dalam pemungutan suara di pemilu diantaranya calon yang tidak dikenal mereka, sudah tidak percaya lagi pada model kepemimpinan yang melalui pemilu hingga alasan lain yang menyebabkan kurangnya partisipasi warga dalam pemilu.

3. Warga tidak terdata dan tidak mendapat undangan pemungutan suara

Dalam proses pemilu ada panitia yang bertugas mendaftar pemilih, berbagai tahapan akan dilakukan demi memastikan seluruh warga bisa terdaftar menjadi pemilih, namun bisa saja masih ada kesalahan dalam mendata warga.

Uji publik yang dilakukan oleh panitia pemilu tentu bukan betul-betul publik karena pesertanya hanya terbatas, dan sejauh pengalaman kami meskipun diadakan uji publik tidak ada warga yang datang untuk konfirmasi bahwa namanya belum terdaftar. Padahal saat pelaksanaan pemilu masih ada saja warga yang tidak mendapat undangan pemungutan suara.

Warga yang tidak terdata ini secara otomatis akan golput meskipun secara data daftar pemilih mereka tidak ada.

Kalau boleh membandingkan, pemilu legislatif masih kalah gairahnya dengan pilkades, mengingat suasana warga yang selalu mengawal setiap proses dari penetapan panitia, pendaftaran pemilih, hingga antusias warga saat hari pelaksanaan pemungutan suara.

Dari ke 3 persoalan diatas solusinya adalah pemerintah perlu berbenah diri khususnya jajaran legislatif untuk membangkitkan kembali kepercayaan yang maksimal dari masyarakat dan perlunya sosialisasi pemahaman tentang penting pemilu dalam negara demokrasi seperti di Indonesia yang memberikan keleluasaan kedaulatan rakyat.

Sumber: Materi Diskusi PKN Sesi 7 UT Umi Arofah

Belum ada Komentar untuk "Strategi apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah maraknya sikap golput di dalam proses demokrasi di Indonesia?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel